Rabu, 27 April 2016

Pemuda, Ayah, dan Ibu

Seorang pemuda mungkin bekerja karena cita-citanya, mimpinya, kegemarannya, nama baiknya, dan juga seringkali demi orang tuanya

Namun, seorang ayah / ibu mungkin bekerja karena ia tahu ia punya cinta dan tanggung jawab terhadap timnya (keluarganya), harapan buah hatinya, dan harapan surganya (orang tua)

Kalimat di atas hanyalah sepenggal pemikiran yang terbersit ketika aku merasakan kenapa aku bekerja. Jujur bekerja itu bukanlah sebuah hal yang mudah. Saat pertama kali aku akan masuk kerja dan memilih satu di antara dua lowongan yang menerimaku dan hampir menerimaku ada keresahan tersendiri dan pertanyaan terselubung 'untuk apakah aku bekerja?' 'kenapa aku harus bekerja?' Klise sekali ketika jawabannya adalah karena uang. Kita paham bahwa setiap orang bekerja tentu karena mencari nafkah. Tapi ada hal lain yang cukup mengganjal yang saat itu mungkin akan membawaku lebih memaknai dan menghargai apa yang kukerjakan. Waktu itu aku hanya berpikir bahwa aku bekerja karena mencari keberkahan, mencari nafkah, dan menjaga manfaat ilmu terutama dalam pendidikan formal yang tentunya udah susah payah kuperoleh dari umur 4 tahun hingga umur 22 tahun. Kurang lebih 19 tahun itu kuhabiskan. Lebih dari separuh umurku saat ini.

Masuk di lingkungan kerja pertama kali, tentunya ada rasa kepuasan tersendiri, siapa sih yang ngga percaya diri abis nunggu berhari-hari berbulan-bulan tiba-tiba dipanggil untuk interview... Ya, abis bekerja pagi hingga malam berhari-hari dapet uang di akhir bulan, bisa membeli beberapa barang dengan jerih payah keringat sendiri dan mengatur keuangan sendiri, suatu bentuk lain dari menuju pendewasaan. Tadinya sempat berpikir bahwa oke, aku udah settle di sini tapi kurasa tidak. Ada passion lain yang rasanya ingin kukejar. Setelah membaca beberapa artikel, kurasa itu hal yang wajar bagi seorang yang berusia 23 tahun. Ya bekerj itu tidak mudah, apalagi kalau ini adalah pekerjaan resmi kita. Kenyataannya bekerja itu memang keras. Kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki karakter berbeda-beda, sifat-sifat yang unik. Kita akan dihadapkan pada suatu keheranan 'ko bisa ada orang kayak gini?' Tapi kita harus bekerja dengan mereka. Ada juga keheranan dan kebosanan ketika harus mengerjakan hal yang tidak kita sukai, tapi itu tanggung jawab kita, kalau udah kayak gitu rasanya pingin nyebur ke kolam renang dan refreshing haha... Tapi heran  ngga heran apa yang bertemu dengan kita itu adalah request by yang di atas.

Aku sendiri seringkali merasa kompleksitas pekerjaan membuatku ingin menyerah saja, melempar kertas-kertas tugas, berlari keluar kantor dan melambai pada kertas kontrak yang pernah ditandatangani. Tapi jujur demi nama baik, tantangan konsistensi diri, dan belajar tanggung jawab aku mencoba untuk bertahan setidaknya dalam beberapa waktu. Kadang berpikir jangan-jangan ini hanya kemauan sesaatku. Haa... Hasutan-hasutan yang seringkali membuat kita jadi bimbang.

Tapi sekali lagi aku berpikir bahwa
Bekerja itu tidak ada yang mudah, pasti ada tantangannya, sekalipun pekerjaan itu sesuai passion. Tapi terkadang situasi dan status membuat kita berpikir lain. Dulu waktu kecil, ngga habis pikir ko sewaktu-waktu ayahku lembuuur terus, padahal mungkin itu adalah wujud teladannya dlm bertanggung jawab pada pekerjaannya. Dulu ngga habis pikir juga kenapa ayah mau dipindah2 tugas lintas kota, ibuku rela ikut pindah2 sibuk packing tiap pindah dan mereka jauh dr org tuanya sndiri yg kian lama kian sepuh, akupun sampai hrs beradaptasi di 4 SD berbeda di 4 kota yg berbeda, padahal itu mungkin wujud komitmennya dalam bekerja dan memenuhi amanatnya sbg ayah. Dulu ngga habis pikir, si papah 3 tahun rela ngerantau sendiri di pulau lain sementara istri dan anak2nya sekolah di jakarta, apalagi yah kalo bukan demi kehidupan anak-anak dan istrinya. Kenapa sanggup bertahan di satu institusi bertahun-tahun. Satu pengorbanan yg tak terkira, rela keluar dari zona nyamannya demi orang lain. Sekarang ngerasain sendiri bahwa realita kehidupan kerja tak semudah yg dibayangkan.

Ya, inilah salah satu pemikiran kompleksku di 23 tahun hidupku ini. Mungkin berbeda dengan pemikiran seorang ayah yang lebih rela menahan keluhnya saat bekerja karena ia tahu bahwa demi cintanya, ibadahnya, keluarganya, tanggung jawabnya ia harus bekerja. Atau seorang ibu yang bekerja / menjadi ibu rumah tangga, seringkali meninggalkan zona nyamannya, mungkin karena ia tahu, betapa betapa berartinya keluarganya.

Sampai pada titik ini, kita memang berhak memilih yg menurut kita terlihat menyenangkan, apakah ingin bekerja pada satu institusi, bekerja sesuai passion kita, bekerja membangun usaha sendiri, ataukah pure menjadi ibu rumah tangga (utk wanita). Tapi ingat bahwa tak semudah itu keluar-masuk pekerjaan, tak semudah itu melepaskan satu pekerjaan dan membangun start up sndiri. Tak semudah itu mengatur rezeki kita. Keluar dr satu pekerjaan demi passion kita tidaklah salah, begitu  pula bertahan pada satu pekerjaan demi hal lain seperti keluarga jg tidaklah salah. Tapi ingat bahwa setiap pilihan ada risikonya, setiap pilihan ada konsekuensinya. Semuanya kembali ke diri kita, dengan risiko dan konsekuensi manakah kita siap berdamai?

Minggu, 24 April 2016

He Knows You More than Anything

Everyone always have feeling. Even it bad, good, or feel nothing. They all are types of feeling in my opinion. Then, what do we have to do if we feel all those feelings? Actually no one give all that feeling except Him. So, that's why I think it's better when u tired, when u bored, when u feel hard, when u happy, when u feel grateful, when u feel lucky, when u mad, when u sad, when u cry, when u down, when u cheer up, when u feel blessed, when u satisfied, when u have a joy, when u not understand, when u feel awesome, when u feel wonderful, when u feel kind, when u feel amazed, when u doubtful, when u angry, when u disappointed, when u betrayed, when u hopeful, when u ashamed, when u feel unfair, when u embarassed, when u afraid, when u feel bad, and when u feel the other all feelings too, just ask Him and call Him. He knows u more than anything. He knows you better, always better :)

Rumput Tetangga

 

Rumput kecil di sebuah studio arsitektur dengan model tangan seorang kerabat

Beberapa teman, rekan, dan kerabat ada yang berkata bahwa rumput tetangga sering terlihat lebih hijau. Ah iya, kuakui itu memang benar. Khalayak ramai juga banyak yg mengakuinya. Tapi tahukah kau rumput yg bagus tidak tumbuh dengan sendirinya. Tahukah kau bagaimana susahnya tetanggamu menanam rumput itu? Bagaimana ia berjuang menggemburkan tanahnya? Bagaimana ia memilih bibitnya? Bagaimana ia memupuknya? Bagaimana ia menyingkirkan hama atau ilalang lain yang mengganggunya? Seberapa sering ia menyiraminya? Seberapa sering ia memangkasnya agar terlihat rapi? Berapa banyak waktu yang dihabiskannya untuk itu? Seorang sahabat pernah bilang, "ngga ada hasil yang mengkhianati usaha" dan aku sepakat itu memang benar. Jika pada kenyataannya hasil tidak sesuai dengan harapan, mungkin ada perihal yg belum kita selesaikan dengan diri kita. Ya, terkadang permasalahannya bukanlah nasib tapi hanya waktu yang tepat untuk memiliki niat yang tepat, dan usaha tepat yang kita kerahkan, hingga apakah kita sudah pantas utk mendapat hasil yg kita inginkan? :)

Sabtu, 09 April 2016

A Little Insight

Sometimes we need a me time in our life. And sometimes we also need to talk with other people just to know and open our mind for a thing that we forget to know or forget to realize. Then, here today i talk with my 3 friends and i got a little insight and remember that in our life:

 1) If u make a prejudice just because of what u hear, do a cross check. If u don't, it's better u never know about the matter at all

2) a pride and prejudice sometimes just make u feel worry instead.Don't forget to remember Him,by His remembrance are the heart set at rest

3) Always remember, everything that happen to us, whether it comes to or goes away from us are requested by Him and He know u more than everything

4) Grateful is not an act for a certain momentum. It's an act for everytime, every minute, every second, everytime u breath

5. Sometimes it's hard to be patient. But remember that everything comes and goes, sooner or later it will disappear but joy or not for the end is depend on how and what we act

Kamis, 07 April 2016

sepenggal surat

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan yang paling sempurna, dan sesungguhnya kepada Tuhanmu lah kesudahannya (segala sesuatu), dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan” (Q.S. An-Najm, 39-44)

pengingat yang paling jlepp... paling suka baca ayat ini kalau lagi ngga menentu. Lagi resah dengan hiruk pikuk dunia dan perasaan ngga tenang yang kadang mampir. Ya... Allah itu Maha Kuasa